Gelar Kuliah Umum, UNW Pertegas Pentingnya Pertumbuhan Ekomoni Kreatif dengan Gandeng Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Semarang

RILIS

15 Mei 2025

PENULIS

Romando Sipayung

DILIHAT

52x

Gelar Kuliah Umum, UNW Pertegas Pentingnya Pertumbuhan Ekomoni Kreatif dengan Gandeng Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Semarang

Ungaran, 15 Mei 2025 – Banyak manfaat dan dampak positif dari perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia, tidak hanya dapat menciptakan lapangan kerja baru yang beragam dan signifikan, namun juga menjadi pemacu utama untuk meningkatkan inovasi dan pengembangan produk baru dalam pertumbuhan ekonomi. Sektor ekonomi kratif ini mampu medorong kreatifitas individu  untuk memberikan dampak nyata dalam perekonomian lokal. Dari sini, kita tahu bahwa dengan mengembangkan ekonomi kreatif dapat menjadi kunci sukses bagi usahawan yang memiliki kreatitifas tinggi.

Universitas Ngudi Waluyo (UNW) menyatakan dukungannya terhadap perkembangan Ekonomi Kreatif ini dengan menggelar kuliah umum yang langsung mendatangkan Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Semarang, Dimas Herdy Utomo, M.I.Kom. Acara ini juga dihadiri oleh Rektor UNW, Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum; Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan, Raharjo Apriyatmoko, S.K.M., M.Kes.; Kepala Biro Kemahasiswaan Perencanaan dan Pengembangan, Priyatmo Edy Ismailianto, S.Kom.; dan Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Senja Dwi Prasetiani, S.Tr., Ak. beserta jajarannya.

Dalam acara yang diselenggarakan di Aula Gedung H.M Iskak Soepardi lantai 2 Universitas Ngudi Waluyo pada Hari Kamis, 15 Mei 2025, Rektor UNW Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan titik awal kolaborasi dan kerja sama yang diharapkan dapat berlangsung hingga menghasilkan produk kreatif yang berdampak.

Begitupun dengan Dimas Herdy Utomo, M.I.Kom., selaku Ketua Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Semarang, Ia menekankan bahwa kuliah umum ini akan menciptakan jalinan kolaborasi, dan akan menemukan ide kreatif baru. Dimas juga menjelaskan bagaimana ekonomi kreatif (ekraf) dapat mengubah pandangan dunia. Dengan berkembangnya ekraf dapat dipastikan kolaborasi menuju inovasi berkelanjutan akan semakin besar, sehingga hal ini akan menciptakan peluang-peluang baru.

Dalam hal ini, mahasiswa sebagai generasi muda dituntut untuk dapat melihat peluang ekonomi sebagai tantangan dan potensi. Mulai dari menjual ide hingga narasi merupakan sebuah implementasi ekonomi kreatif. Dengan adanya ekonomi kreatiff, kita belajar tentang cara bagaimana meningkatkan nilai tambah produk, bahkan sampai turunannya yang dapat membuka lapangan kerja yang baru untuk masyarakat.

Dalam materi yang diberikan, Dimas menyampaikan ada 5 proses kreatif, yakni kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi. Belum dapat dikatakan ekonomi kreatif apabila belum sampai pada tahap konservasi, dimana dalam konservasi terdapat penguatan narasi, perawatan nilai, penggalian dan dokumentasi, serta menjadikannya karya abadi yang terus berkembang.

Sebagai penutup, Dimas menekankan bahwa ekonomi kreatif berpotensi menjadi tulang punggung ekonomi negara sekaligus menjadi tantangan bagi banyak pihak. Ia juga berpesan agar mahasiswa tidak hanya menjadi pasar dalam dunia perekonomian global, namun menjadi pemain utama yang memegang peran aktif.


Jelajahi Berita Umum

Selengkapnya

FlowBite Logo

Jl. Diponegoro no 186 Gedanganak Ungaran Timur, Kab. Semarang Jawa Tengah

(024)-6925408
(024)-6925408
Google Play And App Store

© 2024 - 2025 - UNW