RILIS
15 November 2025
PENULIS
Humas UNW
DILIHAT
131x

Ungaran, 14 November 2025 – Universitas Ngudi Waluyo (UNW) mengadakan Kuliah Umum dan Bedah Buku bertajuk “Candra Jiwa” dengan menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Budhi Setiyanto, SpJP-K, selaku penulis buku tersebut. Kegiatan diselenggarakan di Aula Gedung E.1.1 H.M. Iskak Soepardi pada Jumat (14/11) dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Kesehatan, mulai dari Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Gizi, Farmasi, Kebidanan hingga Ilmu Keolahragaan.
Acara dibuka oleh Direktur Pascasarjana UNW, Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., yang hadir mewakili Rektor UNW. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan Prof. Budhi untuk berbagi ilmu di UNW. Ia juga berharap kerja sama dan kunjungan Prof. Budhi dapat terus terjalin dalam berbagai agenda akademik lainnya, sehingga turut mendukung kemajuan institusi.

Dalam sesi kuliah umum, Prof. Budhi yang merupakan Guru Besar Universitas Indonesia dan pengampu mata ajar filsafat logika dalam bidang kedokteran menjelaskan keterkaitan antara filsafat logika dan konsep Candra Jiwa Indonesia. Menurutnya, benang merah keduanya terletak pada gagasan “transcendence to the depth of the heart and beyond” yang menekankan pendalaman jati diri.
“Candra Jiwa Indonesia adalah konsep Indonesia tentang jati diri dan alam semesta, jadi ada hubungannya dengan pengembangan jati diri”, ujar Prof. Budhi dalam pemaparannya. Ia menekankan bahwa konsep ini menempatkan jati diri (ego) dalam kaitannya dengan aspek spiritual, yang disebut sebagai ruh suci. Candra Jiwa menggambarkan jati diri manusia pada sisi spiritual, di mana hubungan dengan Tuhan bukan untuk dipikirkan, melainkan dirasakan.

Lebih lanjut, Prof. Budhi berharap bukunya dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai pemahaman jati diri manusia dari perspektif ilmiah di perguruan tinggi. Meski menyentuh aspek keyakinan, ia menilai hal tersebut justru menjadi dasar penting dalam pendidikan budi pekerti, pembinaan mental-spiritual, serta penguatan empati di lingkungan akademik.
Suasana acara semakin menarik ketika sesi diskusi dibuka. Mahasiswa dan dosen tampak antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan, menciptakan interaksi yang hangat dan konstruktif.
![]() |
![]() |
Melalui kegiatan ini, UNW berharap pengalaman akademik yang inspiratif tersebut dapat memperkaya wawasan peserta serta mendorong tumbuhnya pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengembangan jati diri dan nilai spiritual dalam kehidupan ilmiah. Tak hanya itu, temuan antara teori, pengalaman, dan refleksi spiritual yang telah disampaikan diharapkan menjadi pijakan bagi mahasiswa untuk membangun jati diri yang utuh, berbasis ilmu pengetahuan, nilai kemanusiaan, dan kebijaksanaan yang relevan dengan tantangan masa depan
Jelajahi Berita Umum
Selengkapnya