Ungaran, 20 Mei 2025 – Indonesia akan merayakan satu abad kemerdekaannya dalam 20 tahun mendatang. Hal ini merupakan sebuah pencapaian besar yang berdampingan dengan harapan dan cita-cita untuk menjadi negara maju dan modern. Indonesia diperkirakan mendapati bonus demografi, dimana 70% populasinya berada pada dunia produktif. Salah satu aspek krusial yang menjadi kunci kesuksesan Indonesia Emas pada tahun 2045 adalah kualitas generasi muda yang saat ini ditempa sebagai mahasiswa.  Dengan begitu akan sangat menguntungkan bagi negara apabila hal ini dikelola optimal dengan mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berkarakter.

Untuk memperkaya pengetahuan kesiapan menuju Indonesia Emas 2045 yang menjadi negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan, Universitas Ngudi Waluyo (UNW) kembali mengelar Kuliah Umum dengan tema “Peluang Wirausaha dan Inovasi Mahasiswa Menyongsong Indonesia Emas”. Kuliah Umum ini dilaksanakan di Gedung Aula H.M Iskak Soepardi, Universitas Ngudi Waluyo dengan Prof. Dr. Martono, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai narasumber Kuliah Umum.

Kegiatan dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Ngudi Waluyo, Bapak Asaat Pitoyo, S.Kp., M.Kes.; Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan Ngudi Waluyo Ungaran Bapak Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd. Kons.; Direktur Program Pascasarjana, Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si.; Rektor UNW, Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum. dan jajarannya.

Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum. dalam sambutannya selaku Rektor UNW berpesan untuk bangkit bersama mewujudkan indonesia Emas. Beliau menegaskan dalam hal ini mahasiswa adalah sebagai pemegang peran penting. “Generasi muda tidak hanya mencari pekerjaan, namun menciptakan lapangan pekerjaan” tuturnya. Beliau berharap dengan adanya kuliah umum ini dapat menjadi pemantik inspirasi bagi mahasiswa untuk dapat menjadikan ide usaha dan produk ilmiahnya tidak hanya berakhir dalam bentuk tulisan yang bermuseum di perpustakaan, namun menjadi manfaat dikehidupan bermasyarakat.

Dalam Acara ini juga dilakukan pelantikan Hima Pascasarjana yang secara langsung diresmikan oleh Direktur Program Pascasarjana, Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Dalam sambutannya yang diberikan, Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. mengharapkan agar mahasiswa angakatan pertama ini dapat menjaga nama baik Ngudi Waluyo dan mewujudkan Ngudi Waluyo yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Disamping itu, sebagai narasumber kuliah umum, Prof. Dr. Martono, M.Si. memberikan materi dalam lingkup Indonesia Emas 2024. Menurutnya, kata “emas” identik dengan kemampuan dan keterampilan. “2045 tinggal 20 tahun lagi, banyak harapan yang harus dicapai agar 100 tahun kemerdekaan ini dapat mewujudkan cita-cita bangsa menjadi sebuah negara yang maju” tuturnya. Lalu apa yang harus dilakukan? “Salah satu hal yang paling utama adalah pendidikan. Jika semua terdidik, dan sumber daya manusia memiliki keterampilan, maka derajat ekonomi indonesia akan meningkat” jelasnya.

Dengan ekonomi yang meningkat dan stabil tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat global. Hal inilah yang perlu dicapai dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkan hal itu, beliau menyampaikan harapan agar generasi muda dapat mulai memunculkan jiwa wirausahanya dengan melihat potensi lokal yang ada dan mengembangkan produktifitas masyarakat setempat. Adapun kiat yang diberikan untuk mahasiswa antara lain:

1.    Bangun tim multidisiplin dengan mencari partner teknik, bisnis, dan desain

2.    Aktif di komunitas start-up

3.    Terus belajar dan eksperimen

4.    Manfaatkan Digital Marketing dengan memahami SEO dasar, social media dengan budget minim.

Dalam kuliah umum ini, Rektor UNNES juga menyampaikan terkait UNNES yang kini telah menjadi Kampus Konservasi, yakni merupakan kampus yang fokus pada pelestarian lingkungan dan sumber daya alam, serta pengembangan budaya lokal. Beliau menyampaikan bahwa, salah satu pencetus dari Kampus Konservasi di UNNES  adalah Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. yang sekarang merupakan Direktur Program Pascasarjana UNW. Menurutnya bukan suatu ketidakmungkinan apabila UNW bisa mengikuti dan menjadi Kampus Konservasi yang sukses dan berkelanjutan. Sebagai penutup, beliau berpesan “Mulailah dari ide kecil, kembangkan hingga berdampak besar”. Acara ini ditutup dengan foto bersama, penyerahan kenang-kenangan, dan ramah tamah.