RILIS
19 November 2025
PENULIS
Humas UNW
DILIHAT
26x

Ungaran, 19 November 2025 — Inovasi mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo (UNW) dalam pengembangan ketahanan pangan kembali mendapat sorotan publik. Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Bhumijala sukses menggelar Panen Raya Mina Padi Apung di kawasan wisata Bukit Cinta, Rawa Pening, Kecamatan Banyubiru, Rabu (19/11). Kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam menjawab tantangan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir danau.
Program yang dinaungi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini diketuai oleh Zulfa Alya Fadilla, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat UNW, bersama dosen pembimbing Sri Wahyuni, S.KM., M.Kes. Tim berhasil mengembangkan inovasi budidaya padi dan ikan secara bersamaan di atas hamparan Rawa Pening, tanpa mengganggu ekosistem perairan. Melalui program usulan "AGROFLOAT: Inovasi Mina Padi Apung Berbasis Smart Farming untuk Mendorong Asta Cita Swasembada Pangan Desa Kebondowo" ini, tim PPK Ormawa Bhumijala juga telah berhasil lolos Abdidaya Ormawa 2025 yang merupakan anugerah tertinggi untuk Ormawa yang telah berhasil menjalankan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatannya akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang, pada Desember mendatang.
![]() |
![]() |
Dalam cuaca cerah menggembirakan, turut hadir sejumlah tamu undangan, di antaranya perwakilan Kepala Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Camat Banyubiru, Kepala BPP dari empat kecamatan, GM Pupuk Indonesia, Kepala Desa Kebondowo, Ketua Gapoktan, serta pimpinan UNW mulai dari Rektor, Dekan Fakultas Kesehatan, Kaprodi Kesehatan Masyarakat, hingga mahasiswa yang bertugas.
Dalam sambutannya, para tokoh yang hadir mengapresiasi gagasan inovatif yang dihadirkan mahasiswa UNW. Mereka berharap program ini dapat berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi gerakan pemberdayaan lain di kawasan sekitar Rawa Pening. Rektor UNW, Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum., menyampaikan bahwa UNW akan terus mendorong mahasiswa menghadirkan inovasi yang memberikan manfaat sosial secara langsung. “Kami percaya bahwa kreativitas mahasiswa harus turut menyentuh kehidupan masyarakat. Semoga inovasi seperti ini semakin berkembang dan menjadi energi perubahan di Kabupaten Semarang,” ujarnya penuh keyakinan.
![]() |
![]() |
Jumlah hasil panen padi pada tahun ini masih dalam proses estimasi, sedangkan untuk jumlah total ikan nila diperkirakan akan mencapai 65kg lebih serta diharapkan mampu menjadi dukungan peningkatan ekonomi lokal. Konsep mina padi apung tersebut juga dinilai menjadi solusi pertanian adaptif di wilayah perairan dengan memanfaatkan potensi alam secara bijak.
Ketua tim Bhumijala turut menyampaikan kesan pesannya untuk terus berkolaborasi dan berdampak bagi masyarakat, “Pengabdian bukan hanya tentang menjalankan program yang telah dirancang, tetapi tentang membawa manfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan”, ungkap Zulfa.
Melalui Panen Raya Mina Padi Apung ini, UNW membuktikan komitmennya dalam menggerakkan mahasiswa sebagai agen perubahan yang hadir untuk negeri. Semangat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat diharapkan menjadi pijakan kuat menuju Indonesia yang lebih tangguh dalam kedaulatan pangan
Jelajahi Berita Umum
Selengkapnya