SENAPRISMA 2025: Satukan Inovasi dan AI dalam Ekosistem Ilmu yang Terintegrasi

RILIS

12 November 2025

PENULIS

Humas UNW

DILIHAT

75x

SENAPRISMA 2025: Satukan Inovasi dan AI dalam Ekosistem Ilmu yang Terintegrasi

Ungaran, 11 November 2025 - Universitas Ngudi Waluyo (UNW) kembali menghadirkan ruang kolaboratif bagi mahasiswa dan akademisi lintas disiplin melalui Seminar Nasional dan Pagelaran Riset Inovasi Sains Mahasiswa dan Akademisi (SENAPRISMA) 2025. Mengusung tema “Membangun Ekosistem AI Terintegrasi: Perspektif Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Teknologi, Humaniora, dan Hukum”, kegiatan ini menjadi ajang bergengsi yang memadukan gagasan riset dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artifisial intelegence/AI) yang kian pesat. Acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNW ini berlangsung pada Selasa, 11 November 2025, secara hybrid di Zoom meeting conference dan di Aula Gedung H.M. Iskak Soepardi, Universitas Ngudi Waluyo. 
Dihadiri oleh kurang lebih 350 peserta mulai dari mahasiswa, dosen, guru, dan praktisi dari berbagai perguruan tinggi, perusahaan, hingga instansi pemerintahan.  Kegiatan dibuka oleh WR I Bidang Akademik dan Perencanaan Dr. Sigit Ambar Widyawati, S.KM., M.Kes. Dalam sambutan pembukaannya, beliau menegaskan bahwa SENAPRISMA bukan hanya ajang akademik, melainkan juga wadah untuk menanamkan semangat inovatif dan kolaboratif. 
“Teknologi akan terus berkembang, dan AI menjadi bagian penting didalamnya. Yang terpenting bagaimana kita memanfaatkannya untuk hal-hal yang membawa kebaikan”, ujar Dr. Sigit Ambar.

  
Dalam laporan ketua panitia, Abdul Rahman. S.Pd., M.Kom., menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai implementasi nyata dari tridarma Perguruan Tinggi dengan tujuan sebagai wadah diseminasi penelitian, mendorong sinergi dalam pengembangan riset, serta memperluas kolaborasi. Dalam seminar ini beliau menjelaskan  bahwa terdapat 24 riset dan inovasi yang juga dipamerkan dalam pagelaran. Tak hanya itu, 40 makalah penelitian juga akan disajikan dalam Oral Presentations seusai seminar, serta akan mengasilkan luaran berupa jurnal prosiding ber-ISBN.
Sementara itu, Ketua LPPM UNW, Dr. Ns. Priyanto, M.Kep., Sp.Kep.MB., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mengakselerasi budaya riset di lingkungan UNW. Beliau juga menyampaikan bahwa LPPM memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas riset, mendorong kolaborasi, menjembatani peneliti dengan berbagai instansi, hingga mengintegrasi pengabdian. Sehingga diharapkan dapat membangun ekosistem penelitian yang adaptif dan solutif dengan menjawab permasalahan di masyarakat.
SENAPRISMA 2025 menghadirkan deretan narasumber nasional dengan rekam jejak akademik yang luar biasa. Narasumber pertama yaitu Prof. Dr. Mutamimah, S.E., M.Si., dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung, yang mengulas peluang dan tantangan AI dalam ekosistem ekonomi kreatif dan digital. Beliau menjelaskan bahwa AI dapat memprediksi kebutuhan konsumen berbasis data historis, sehingga berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.


   
Dilanjutkan oleh Prof. Ir. Heru Agus Santoso, Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dari Universitas Dian Nuswantoro yang memberikan pandangan teknis dan rekayasa terhadap pengembangan teknologi berbasis AI untuk mendukung efisiensi industri dan pendidikan tinggi. Dalam materinya, beliau menyampaikan bahwa untuk mencapai “Responsible AI” terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan, yakni, fairness, ethical complance, human centric design, reliabilty, dan augmented intelegence paradigma. 
Narsumber ketiga adalah Prof. Dr. RR. Tutik Sri Hariyati, S.Kp., MARS., yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Beliau memaparkan terkait peran AI dalam penguatan sistem kesehatan dan pelayanan keperawatan berbasis teknologi. Serta narasumber terakhir adalah Edhi Subkhan, M.Pd., pakar pendidikan Universitas Negeri Semarang, yang membahas bagaimana AI dapat mengubah paradigma pendidikan dan memanusiakan proses belajar di era digital. Beliau menjelaskan bagaimana AI memiliki kelebihan dan kekurangan yang menuntut  kita untuk menjadi bijak dalam menggunakannya.  
Keempat narasumber ini memberikan wawasan mendalam yang menegaskan bahwa integrasi AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal etika, humaniora, dan regulasi hukum yang menopang keberlanjutan penggunaannya. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi terbuka, pagelaran riset inovasi sains mahasiswa dan akademisi, serta presentasi oral dari 40 makalah yang telah terdaftar.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, SENAPRISMA 2025 menegaskan posisi Universitas Ngudi Waluyo sebagai kampus progresif yang berbudaya sehat, dan bereputasi internasional. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni akademik, melainkan cerminan dari visi UNW untuk membangun peradaban ilmu yang humanis dan berkelanjutan di era digital. SENAPRISMA 2025 menjadi bukti nyata bahwa UNW terus melangkah mantap dalam menyiapkan generasi riset yang visioner.


Jelajahi Berita LPPM

Selengkapnya

FlowBite Logo

Jl. Diponegoro no 186 Gedanganak Ungaran Timur, Kab. Semarang Jawa Tengah

(024)-6925408
(024)-6925408
Google Play And App Store

© 2024 - 2025 - UNW