Setiap tanggal 31 Mei, dunia memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia sebagai momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya rokok dan dampaknya terhadap kesehatan. Di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Tengah, persoalan konsumsi rokok masih menjadi tantangan besar. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok dalam sebulan terakhir masih tergolong tinggi, terutama pada kelompok usia muda dan produktif. Pada tahun 2024, kelompok usia 15–24 tahun tercatat sebesar 22,14%, mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, kelompok usia 25–44 tahun stabil di atas 33%, menunjukkan bahwa merokok masih menjadi kebiasaan dominan di usia produktif. Data ini menjadi peringatan penting akan perlunya pengendalian tembakau yang lebih ketat serta edukasi kesehatan secara menyeluruh di Jawa Tengah.

Melihat kondisi tersebut, Universitas Ngudi Waluyo (UNW) menunjukkan langkah konkret dengan mendukung kampanye bebas rokok secara serius. Salah satu bentuk komitmennya adalah penerbitan Surat Keputusan Rektor Nomor SK.031/B-SK/UNW/II/2025, yang secara tegas menetapkan kawasan kampus sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Dalam aturan tersebut, tepatnya pada Bab 4 Pasal 4, disebutkan bahwa: “Setiap orang yang berada dalam Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan UNW dilarang merokok, memproduksi, menjual, mengiklankan, dan mempromosikan produk rokok.” Aturan ini sejalan dengan visi UNW, yakni “Menjadi Universitas Unggul, Berbudaya Sehat dan Bereputasi Internasional.” Budaya sehat bukan hanya sekadar slogan, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari seluruh civitas akademika. UNW secara konsisten menerapkan lingkungan bebas rokok sebagai bagian dari budaya kampus.

UNW memiliki keunggulan lain yang semakin memperkuat budaya sehat di lingkungan kampus, yaitu adanya Fakultas Kesehatan. Fakultas ini terdiri dari berbagai program studi di bidang kesehatan yang mendorong penerapan gaya hidup sehat, tidak hanya bagi mahasiswa kesehatan, tetapi juga bagi seluruh warga kampus. Mahasiswa dari Fakultas Kesehatan sering terlibat dalam kegiatan promosi kesehatan, baik di dalam maupun di luar kampus. Menariknya, UNW juga menerapkan mata kuliah "Budaya Sehat" di seluruh program studi non-kesehatan. Dengan adanya mata kuliah ini, setiap mahasiswa baik dari jurusan hukum, teknik informatika, maupun lainnya, tetap dibekali pemahaman tentang pentingnya hidup sehat, termasuk bahaya rokok, pola makan, aktivitas fisik, dan kesehatan mental. Hal ini memperlihatkan bahwa budaya sehat adalah fondasi utama dalam sistem pendidikan di UNW.

Melalui kebijakan, edukasi, serta integrasi nilai-nilai kesehatan dalam sistem pembelajaran, Universitas Ngudi Waluyo berhasil menjadi contoh nyata kampus yang tidak hanya peduli terhadap kualitas akademik, tetapi juga terhadap kualitas hidup warganya. Dukungan terhadap Hari Tanpa Tembakau Sedunia menjadi bukti bahwa UNW benar-benar berkomitmen untuk melahirkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan bebas dari bahaya rokok.